"Gak, apa-apa" a.k.a "tidak apa-apa" adalah kata-kata yang coba saya terapkan dalam keseharian bersama anak-anak. Saat mereka menumpahkan air, susu, makanan atau apapun, saya akan lebih memilih untuk bilang "gak, apa-apa sayang. Nanti kita bersihkan,ya..." daripada saya melototin mereka dan marah-marah. Ya,,cara itu ternyata cukup ampuh mengatasi emosi saya 😁😁😁. Saya berusaha menerima kesalahan-kesalahan mereka dengan ikhlas, tanpa harus mengeluarkan kemarahan dan kekesalan. Begitupun saat saya memberikan mereka ruang untuk eksplorasi, saya biarkan mereka kotor-kotoran mengenai pakaian dan saya katakan kepada mereka "gak, apa-apa sayang. Nanti kan bisa dicuci... 😊😊"
Saya cukup lama mengembalikan keberanian anak sulung saya kotor-kotoran (karena sewaktu kecil, suami saya cukup protektif dan over-hygiene). Kebiasaan sulung sebelum saya terapi kotor, kalau terkena kotor sedikit saja, langsung minta cuci tangan dan raut mukanya seperti jijik 😅😅. Alhamdulillah setelah itu berani main tanpa khawatir kotor 😉.
Sampai suatu hari, sulung tiba-tiba menghampiri saya dan berkata, "bun, gak apa-apa airnya tumpah?",
Saya jawab "hmmmmm....kalau begitu apa yang harus dilakukan ya?",
lalu dijawab "dibersihkan,bun. Pakai lap,ya" (ahaa! He's already learned something 😉),
langsung saya jawab "hebat, tsaqif sudah bisa membersihkan tumpahan air sendiri,ya..."
Dan si kecilpun dg terbata-bata berkata "g,,pah-pah" setiap kali dia menumpahkan sesuatu.
Dalam hal kejadian kecelakaan misalnya, terjatuh atau terbentur yang bukan fatal., saya lebih memilih untuk bersikap tenang tidak panik agar anak-anak kelak dapat menguasai dirinya saat situasi buruk terjadi. Biasanya si kecil sudah bisa bilang " ga,pah-pah" saat dia terjatuh atau terbentur akibat kekurang hati-hatiannya. Saya hanya mengingatkan agar lebih hati-hati..
#day3
#ODOPPreMatrik
#MulaiMenulis
#IIPBogor
0 comments:
Post a Comment